Fluktasi Ekonomi Jangka Pendek
Resesi merupakan periode penusuran pendapatan riil dan peningkatan pengangguran, sedangkan depresi merupakan keadaan resesi yang sangat parah. Tiga fakta utama fuktuasi ekonomi
Fakta1: Fuktuasi dalam perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapt diperediksikan
Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut sebagai siklus bisnis. Seperti istilah ini disebutkan, fluktuasi ekonomi berhubangan dengan perubahan dalam kondisi usaha.ketika PDB riil tumbuh dengan cepat maka usaha lancar. Selama peirode perluasan ekonomi,perusahaan mendapatkan bahwa daya beli konsumen tinggi dan keuntungannya pun meningkat. Disisi lain, ketika PDB riil turun selama masa resesi, bisnis dirundung berbagia masalah. Pada masa resesi ini, kebanyakan perusahaan mengalami penurunan penjualan dan keuntungan.
Istilah siklus bisnis sebenarnya  tidak tepat karena terkesan menunjukkan bakwa fluktasi ekonomi mengikuti pola yang teratur dan dapat diperkirakan. Pada kenyataannya fluktasi ekonomi tidak semuanya teratur dan hampir tidak mungkin untuk dapat memperkirakannya dengan tepat. Panel (a) pada Figur 1 menunjukkan PDB riil Singapura sejak tahun 1975. Bagian yang diarsir menunjukkan periode resesi. Seperti diperlihatkan pada figur, resesi tidak terjadi pada interval yang sama dan teratur. Beberapa resesi saling berdekatan, seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2001. Terkadang, selama bertahun-tahun, kondisi perekonomian berjalan tanpa resesi. Periode tanpa resesi yang terpanjang sejak kemerdekaannya pada tahun 1965 tanpa resesi adalah ketika perekonomian mengalami ekspansi dari tahun 1966 sampai 1985.
Fakta 2: kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
PDB riil adalah variable yang sering digunakan untuk memantau perubahan jangka pendek yang terjadi dalam perekonomian karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian yang paling komperhensif. PDB riil mengukur semua nilai akhir barang dan jasa yang di produksi pada periode waktu tertentu. Variable ini juga mengukur total pendapatan (setelah disesuaikan dengan inflasi) dari semua pihak yang berada dalam perkeonomian tersebut.
Walaupun demikian, ternyaata untuk memantau fluktuasi jangka pendek, kita dapat menggunakan ukuran apa saja. Sebagian besar variabel ekonomi makro yang mengukur beberapa jenis pendapatan, pengeluaran, atau produksi berfluktuasi secara bersama-sama.
Ketika PDB riil turun ketikaterjadi resesi,pendapatan perorangan, keuntungan perusahaan, pengeluaran konsumen, belanja investasi, produksi industry, penjualan eceran, penjualan rumah, penjualan mobil, dan sebagainya juga ikut turun. Karena resesi adalah fenomena ekonomi yang luas, dampaknya dapat  dirasakan dalam berbagai data ekonomi makro.
Walaupun berbagai variabel ekonomi makro berflaktuasi secara bersamaan, nilai fluktuasinya berbeda beda. Khusus seperti yagn di perlihatkan pada panel (b) di figure 1, pembelanjaan investasi lebih besar melampaui siklus bisnis. Walaupun investasi merupakan salah satu komponen dari PDB, ketika kondisi ekonomi memburuk kebanyakan penurunan yang terjadi ini terkait dengan pengeluaran untuk pabrik-pabrik baru, perumahan, dan perlengkapan.

Fakta 3 : Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik
Perubahan perubahan pada output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa erat kaitannya dengan perubahan dalam utilitas angkatan kerjanya. Dengan kata lain ketika PDB riil menurun, tingkat pengangguran meningkat. Fakta tidak mengejutkan: ketika perusahaan memilih untuk memproduksi sedikit jumlah barang dan jasa, mereka memberhentian pekerjaannya dan memperluas cakupan pengangguran.
Menjelaskan Fluktasi Ekonomi Jangka Pendek
Menjelaskan pola-pola yang dialami oleh suatu perekonomian ketika berfluktasi sepanjang waktu merupakan hal yang mudah. Namun, menjelaskan apa yang menjadi penyebab fluktasi ini merupakan hal yang sulit. Teori Fluktasi Ekonomi masih tetap mengundang perdebatan.
Bagaimana fluktasi jangka pendek berbeda dari fluktasi jangka panjang
Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menjelaskan dunia dalam jangka panjang, dan tidak untuk jangka pendek. Setelah melewati suatu periode yang berlangsung selama beberapa tahun, perubahan-perubahan dalam jumlah uang yang beredar memengaruhi harga dan variabel nominal lain, tetapi tidak memengaruhi PDB riil, dari tahun ke tahun, asumsi netralitas keuangan sudah tidak sesuai lagi. Kebanyakan ekonom percaya dalam jangka pendek, variabel riil dan nominal berhubungan dengan erat. Fakta membuktikan bahwa perubahan jumlah uang beredar secara sementara dapat menjauhkan output dari kecenderungan jangka panjangnya.
Model dasar dari Fluktasi perekonomian
Fluktasi jangka pendek berfokus pada perilaku dua variabel yaitu hasil dalam bentuk jasa dan barang, dan keseluruhan tingkat harga yang diukur oleh indeks harga konsumen. Modal permintaan agregat dan penawaran agregat adalah model yang banyak digunakan oleh ekonom untuk menjelaskan fluktasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi selama kecenderungan jangka panjangnya. Kurva permintaan agregat adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang diinginkan oleh rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah pada tingkat harga tertentu. Dan kurva penawaran agregat adalah kurva yang menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih oleh perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada tingkat harga tertentu.
Dampak dari pergeseran permintaan agregat, dapat kita ambil pelajaran
Dalam fluktasi jangka pendek, pergeseran-pergeseran pada permintaan agregat menyebabkan fluktuasi pada output barang dan jasa
Dalam jangka panjang, pergeseran pada permintaan agregat memengaruhi keseluruhan tingkat harga, tetapi tidak memengaruhi output.
Dampak pergeseran agregat penawaran, yang dapat kita ambil pelajarannya adalah :
Pergeseran-pergeseran pada penawaran agregat dapat menyebabkan stagflasi gabungan antara resesi(merosotnya output) dengan inflasi(naiknya harga-harga barang dan jasa)
Para pembuat kebijakan yang dapat memengaruhi permintaan agregat tidak dapat menyeimbangi kedua dampak yang berlawanan ini secara bersamaan.

N. GERGORY MANKIW, EUSTON QUAH, PETER WILSON, Pengantar Ekonomi Mikro, Jakarta : Salemba Empat, 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini