GNP, GDP, dan CPI

Tahukah anda ? Ternyata, Sistem pasar bebas tidak menjamin
terwujudnya tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam waktu panjang. 

Kesadaran akan kelemahan sistem pasar bebas tersebut berawal
dari peristiwa kemunduran ekonomi global di tahun 1929
-1932 yang bermula dari 
Amerika Serikat (peristiwa the Great Depression). 
Pada puncak kemerosotan ekonomi itu, 25% dari tenaga kerja
di Amerika Serikat mengangur dan pendapatan nasional negara (AS)
merosot sangat tajam. 
The Great Depression 1929-1932 merebak
 ke seluruh dunia, baik ke negara-negara industry maupun ke negara-negara miskin. Tokoh ekonomi yang pertama yang membahas
masalah kelemahan sistem pasar bebas adalah John Maynard Keynes,
yang ditulis dalam buku berjudul “General Theory of Employment,
Interest and Money” (terbit 1936). Teori dalam buku Keynes tersebut
akhirnya menjadi landasan teori makroekonomi modern.
Salah satu pendapat penting Keynes : bahwa belanja masyarakat (pengeluaran agregat)
adalah fa
ktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai suatu negara,
bahwa diperlukan kebijakan dan usaha pemerintah untuk menciptakan tingkat
 penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan ekonomi yang teguh
.
Sebagai penduduk Indonesia, kita harus memahami masalah ekonomi
yang dialami Indonesia sekarang, seperti makroekonomi dan mikroekonomi.
Makroekonomi, mempelajari pendapatan dan pengeluaran barang dan jasa secara keseluruhan.
Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju maupun di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh
perusahaan milik penduduk negara tersebut, tetapi oleh penduduk negara lain.
Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi
di berbagai negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal,
teknologi dan tenaga ahli kepada negara di mana perusahaan itu beroperasi.
Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang sering sekali juga
membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting
dalam kegiatan ekonomi sesuatu negara dan nilai produksi yang disumbangkan
perlu dihitung dalam pendapatan nasional. 

Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah inggrisnya
Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai barang dan jasa
dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara-negara tersebut dan negara asing.
Produk nasional bruto ( Gross National Product ) adalah konsep
yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP,  tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung pendapatan nasional bruto,
nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung,
acuan perhitungan GDP adalah 3 bulan, karena pergantian musim berfase 3 bulan,
oleh karena pergantian itu harga dianggap mengalami perubahan.
GDP ini menghitung seluruh barang dan jasa akhir yang legal,
kecuali yg tidak legal dan juga produksi untuk kebutuhan pribadi dan digunakan untuk keperluan pribadi.
GNP = Pendapatan total negara
Nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional
hanyalaah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi  yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
Pendapatan total negara tidak selalu berpengaruh pada kesejahteraan rakyat,
karena tidak dipakai dan digunakan oleh WNI saja tapi juga WNA.
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP
dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut 
replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski
yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga
mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kec
il.
Contohnya Personal income, perusahaan membutuhkan lama, deviden ( dari pemilik saham),
capital, dan pendapatan bunga
Disposabel setiap penghasilan halal akan masuk ke dalam hitungan pemerintah (pajak)
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan
pengeluaran atas barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian kepada 4 komponen,
yaitu : konsumsi, rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan
modal sektor swasta (investasi) dan ekspor neto (ekspor dikurangi impor).



Kosumsi adalah pengeluaran rumah tangga atas barang dan jasa 
Investasi adalah pengeluaran untuk perlengkapan modal, termasuk membeli rumah.
Karena rumah merupakan investasi keluarga bukan dalam komponen konsumsi.
Pengeluaran pemerintah adalah pembelian pemerintah atas barang dan jasa dapat
digolongkan kepada dua golongan yang utama : konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah,
yang termasuk dalam golongan dikonsumsikan, seperti membayar gaji PNS.
Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana.


Ekspor Neto
Nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi
dengan nilai impor dalam periode yang sama. Ekspor suatu negara, seluruh atau
sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri.
Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional.
Barang impor merupakan produksi dari negeri lain, itulah tidak perlu dihitung
ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktik penghitungan pendapatan nasional
tidak dapat dielakkan keadaan di mana nilai barang impor termasuk dalam penghitungan. 

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto adalah laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)
atas dasar
 harga konstan diperoleh dengan mengurangi nilai pada tahun ke n
dengan nilai pada tahun ke (n-1) dibagi nilai pada tahun ke 
n-1 dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan PDB menunjukkan
tingkat perkembangan riil dari agregat
 pendapatan untuk masing-masing tahun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan PDB tahun 2013 adalah 5,78 persen.
Defisit tunggal : Pajak lebih kecil dari pada pengeluaran.
Defisit neraca berjalan : ekspor lebih kecil dari pada impor. 
GDB > GNP GDP dibantu WNA
WNI   WNI
WNA  TKI



Inflasi, proses kenaikan harga barang-barang secara umum yang berlangsung terus menerus.
Consumer Price Index (CPI) secara sederhana merupakan perbandingan antara harga dengan suatu paket komoditas dari suatu kelompok barang atau jasa (market basket) pada suatu periode waktu terhadap harganya pada periode waktu yang telah ditentukan (tahun dasar). Jadi IHK/CPI ini mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah indes tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga. Berdasarkan IHK inilah kemudian didapat besaran angka inflasi/deflasi, yaitu besarnya persentase perubahan IHK antar periode. Angka inflasi/deflasi mencerminkan kemampuan daya beli dari uang yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Semakin tinggi inflasi maka semakin rendah daya beli dari uang dan dengan sendirinya semakin rendah pula daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa kebutuhan rumah tangga.
Bagaimana menghitung harga seluruh isi ranjang ? Dan apa perbedaan GDP deflator dan CPI ?
GDP deflator menghitung tingkat perubahan harga, dan juga harga yang diproduksi untuk saat ini, dapat merefleksi produksi domestik
CPI menghitung harga barang dan jasa, tapi tidak bisa menganalisis biaya hidup, dapat membagi harga barang dan jasa di dalam keranjang pertahun.
- Subsitusi Bias
CPI tidak bisa mengakomodasi harga suatu barang di tempat tersebut, bila harga suatu barang naik, dan konsumen berhenti ataupun mengurangi dan juga mengalihkan dalam pemakaian barang dan jasa tersebut.
- Introduksi Produk Baru
Bila sebuah perusahaan memiliki saingan di pasar, maka perusahaan tersebut akan bersaing dalam hal harga dan juga menciptakan produk baru yang lebih canggih dengan harga yang relevan.
- Perubahan kualitas tidak bisa dihitung, dikarenakan setiap kualitas barang dan jasa akan meningkat dari tahun ke tahun.
Indeksasi merupakan penyesuian oleh UUD/kontrak dari jumlah uang yang ada dengan dampak inflasi.
suku bunga riil = suku bunga nominal - laju inflasi


Menghitung harga seluruh isi ranjang 
ü Menentukan isi keranjang, tipe, identifikasi dan bobot.
Menentukan tahun dan hitungan/menemukan indek inflasi pada tahun ke-2
CPI tahun ke-2 - CPI tahun ke-1 x 100 catatan : indeks tahun pertama : 100
      CPI tahun ke-1
dari tabel berikut harga konsumen pada tahun 2010 125,17 naik pada tahun 2011 menjadi 129,91. Jadi tingkat inflasi pada tahun 2011 adalah
126.29-125.17/125.17x100 = 3.787 %
SELESAI ,, ooo

Sumber : Andra. Biz 
Catatan harianku ,,

Komentar

Postingan populer dari blog ini